top of page
Apa aja yang kita temukan soal pendidikan seks pada usia dini?

Udah beralih ke teknologi 4.0, masa mau gitu- gitu aja. Jurnalis juga harus ikutin!

PERSONAL BRANDING ALA AGUS MULYADI

Writer's picture: magerdotcommmagerdotcomm

Updated: Oct 1, 2018

Author : Nabila Roselini

Agus Mulyadi saat menjadi pembicara dalam Talkshow EPIC#2 (12/9/2018)

Yogyakarta- Jenis personal branding dapat dibagi menjadi dua, yakni terbangun alami atau diupayakan. Itulah yang dikemukakan Agus Mulyadi seorang pimpinan redaksi Mojok.co dalam Talkshow EPIC#2 (12/9/2018).


Talkshow bertajuk EPIC#2 yang mengusung tema Manajemen Branding di Era Sekarang mengundang Agus Mulyadi sebagai salah satu dari tiga pembicara. Personal branding jadi topik utama pada talkshow yang diselenggarakan oleh radio komunitas Crast 107.8 FM tahun ini.


Agus membuka pembicaraan dengan bagaimana ia mulai dikenal sebagai tukang edit foto di masa lalu. Ketika masih berprofesi sebagai operator warnet atau lebih dikenal tukang jaga warnet, pria 27 tahun itu memanfaatkan bakat mengedit fotonya demi pundi rupiah. Pekerjaan tersebut ia dapatkan dari orang-orang yang ingin menciptakan foto palsu bersama idolanya.


Tak hanya hasilkan jutaan rupiah, profesi sampingannya itu menuai predikat yang lengket hingga saat ini. Tidak tanggung-tanggung, pria asal Magelang tersebut pernah diundang talkshow televisi nasional sebagai ahli Photoshop.


Hingga saat ini pun masih ada segelintir orang yang mengenal penulis tersebut sebagai tukang edit foto. Bertahun-tahun Agus berusaha menghilangkan predikat tersebut dengan meluncurkan karya tulisan orisinalnya.


Juli 2014 Agus merilis buku pertamanya “Jomblo Tapi Hafal Pancasila”, kemudia disusul oleh dua buku lainnya tahun 2015 yakni “Bergumul Dengan Gusmul” dan “Diplomat Kenangan”. Sebelumnya Agus pun telah aktif menjadi blogger dengan segudang apresiasi atas blog berpengikut 700 orang lebih itu.


Kini Agus perlahan mampu menghapus predikat lamanya dengan passion aslinya sebagia penulis plus seorang pimpinan redaksi situs berita online bergaya satir, Mojok.co.


Agus Mulyadi menganggap cara mempertahankan brand pribadi adalah adaptasi dan diferensiasi. Tak lupa dibarengi konsistensi dalam prosesnya untuk terus mebangun dan melestarikan citra yang diinginkan.


Kini mayoritas waktu Agus digunakan untuk menjalankan tangguung jawabnya sebagai pimpinan redaksi. Meski portal berita online tersebut sukses dikenal unik dengan gaya satirnya, Agus tetap miliki target pencapaian.


“Saya mau setidaknya 50% pengunjung Mojok.co itu akses langsung tanpa search engine atau engagement sosial media.”ujar Agus saat ditanya parameter kesuksesan branding Mojok.co. Bagi pria Jawa tulen ini, keunikan cara Mojok.co mengkritik fenomena menjadi salah satu alasan besar terkenalnya Mojok.co sekaligus jadi alasan untuk terus ada.

12 views0 comments

Kommentare


bottom of page