top of page
Apa aja yang kita temukan soal pendidikan seks pada usia dini?

Udah beralih ke teknologi 4.0, masa mau gitu- gitu aja. Jurnalis juga harus ikutin!

Resminya Tol Trans Jawa Menyisakan Beberapa Kekurangan

Writer's picture: magerdotcommmagerdotcomm

author : Choirun Nisa'


Salah satu yang tidak bisa dilupakan diakhir tahun 2018 adalah selesainya pembangunan Tol Trans Jawa. Pembangunan yang telah menjadi agenda sejak 1995 telah rampung pada akhir tahun 2018 lalu. Adanya Tol Trans Jawa ini dinilai akan memudahkan mobilitas angkutan barang maupun orang. Efisisensi waktu hingga biaya diharap dapat menjadikan tol ini sebagai alternative banyak pihak.


Tol Trans Jawa menghubungkan Jakarta hingga Surabaya terbangun sepanjang lebih dari 1000 kilometer . Sebelum resmi menyambung Jakarta hingga Surabaya, beberapa tol hanya dapat dilalui pada saat-saat tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri. Saat ini tol sudah terbuka sepenuhnya untuk umum dengan tarif beragam.


Dikutip dari TribunJateng.com (21/12/18), biaya tol termurah sebesar 2500 untuk ruas Gempol-Pandaan dan 102.000 untuk ruas Cikopo-Palimanan. Belum semua ruas tol mempunyai harga resmi. Besaran harga juga menyesuaikan pada panjang ruas tiap jalan tol. Sistem pembayaran menggunakan e-toll juga diterapkan sebagaimana telah dilakukan pada tol-tol lain sebelumnya.


Tol dengan panjang lebih dari 1000 kilometer ini pastinya membutuhkan fasilitas pelengkap. Masjid, pom bensin, rest area, sangat diperlukan baik untuk pengguna tol dekat apalagi jarak jauh. Dari sekian banyak fasilitas yang seharusnya disediakan, hanya sedikit yang sudah dapat digunakan.


Penanda arah jalan dirasa kurang maksimal. Ada beberapa papan pemberitahuan arah tidak terbaca dari jauh dan baru terbaca ketika mendekati belokan. Hal dapat sangat menyesatkan karena pengendara tidak dapat mengambil ancang-ancang untuk berbelok ke arah yang diinginkan. Namun, beberapa papan penunjuk arah dicoret/ditutupi untuk beberapa tujuan/kota yang jalannya belum dapat dilewati.


Aksesori lain yang seharusnya ada sepanjang jalan juga belum lengkap terpasang. Pagar pembatas baik antar jalur maupun pembatas sisi luar jalur belum terpasang penuh. Hal ini akan menjadi bahaya ketika kendaraan melintas pada malam hari ataupun saat hujan deras dan tidak dapat melihat tepi jalan. Urukan tanah juga terlihat di beberapa titik piggir jalan dan cukup mengganggu.


Masjid atau musholla, belum banyak yang terbangun. Sepanang Solo-Jombang, hanya ada satu masjid yang tersedia. Meski begitu, peringatan akan adanya masjid sudah terpampang jelas dibahu jalan. Terlebih lagi, peringatan sholat jum’at dimasjid terdekat dapatdibaca dengan jelas.


Pom bensin juga belum selesai pembangunannya sepanjang tol Solo-Jombang. Bensin merupakan salah satu hal krusial yang dibutuhkan dalam perjalanan. Pom bensin yang sewaktu-waktu dibutuhkan seharusnya sudah tersedia ketika tol sudah dapat dilewati.


Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah rest area. Sejauh ini, belum banyak rest area yang dapat digunakan. Penjual juga belum terlihat mengisi rest area.


“Sebenarnya tol sangat membantu dalam efisiensi waktu dan biaya, hanya saja rest area banyak belum jadi, dan banyak yang masih tutup. Pilihan di rest area juga sangat kurang. Rest area juga terbilang kecil. Untuk pejalanan yang membutuhkan rest area saat malam sangat kurang karena jarang yang buka.” Ujar Safa Pramata yang melakukan perjalanan Jombang-Bandung pada 22 Desember lalu.


Pembangunan fasilitas pendukung harus segera dikebut demi kenyamanan dan keamanan para pengguna ruas tol. Dengan begitu, tol yang dibangun akan ramai dengan pengguna.

93 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page