top of page
Apa aja yang kita temukan soal pendidikan seks pada usia dini?

Udah beralih ke teknologi 4.0, masa mau gitu- gitu aja. Jurnalis juga harus ikutin!

[REVIEW] Film Searching : Hati- hati di Internet!

Writer's picture: magerdotcommmagerdotcomm

Poster film Searching (sumber : wikipedia)

Author : Amallia P.B. Utami

Siapa yang sangka seorang anak tunggal yang dikira punya teman banyak, supel, dan berbakat ternyata menyimpan banyak rahasia yang tidak di ungkapkan ke teman- temannya, atau bahkan orang tuanya. Suatu hari, ia menghilang tanpa sempat memberi kabar kepada orang tuanya. Inilah hal yang menimpa David Kim dan keluarga.


Disutradarai oleh Aneesh Chaganty, seorang sutradara muda berdarah India- Amerika, film Searching sukses membuat seluruh studio bioskop tegang. Film ini bercerita tentang seorang pria berumur 40-an yang bernama David Kim (John Cho) yang tinggal bersama putrinya yang berumur 16 tahun, Margot Kim (Alex Jayne Go). Mengetahui anaknya belum sampai rumah, David menelepon Margot. Margot mengatakan bahwa ia sedang mengerjakan tugas di rumah teman sekelasnya.


Keesokan harinya, David mendapat panggilan tak terjawab dari Margot. Melalui SMS, Face Time dan telepon, David mencoba untuk menghubungi Margot kembali. Namun, tidak ada hasil. Margot tidak menjawab telepon dari ayahnya.


David Kim sedang berusaha mencari Margot (sumber : collider.com)

Karena khawatir, akhirnya David meminta bantuan seorang detektif, Rosemary Vick. Melalui arahan Rosemary Vick, David mencoba untuk menemukan jejak- jejak dan alasan yang menyebabkan anaknya menghilang dan tidak bisa dihubungi. Laptop Margot ternyata menyimpan banyak rahasia yang bahkan ayahnya (yang menganggap hubungannya dengan anak semata wayangnya sangat dekat) sendiri tidak mengetahuinya. Satu per satu pertanyaan mengapa Margot menghilang terjawab melalui akun- akun personal media sosialnya.


Dengan konflik yang seperti spiral, film ini berhasil membuat penonton yang semula berkata “Lah, gimana ceritanya? Kok bisa?” menjadi, “Astaga, ternyata gitu,”. Chaganty dan kawan- kawan dengan percaya diri memberikan potongan- potongan puzzle yang tidak mudah ditebak. Penonton tidak langsung mengetahui jawaban apa yang akan terjadi selanjutnya. Jawaban tersebut bisa saja terjawab di beberapa scene selanjutnya.


Film ini memperingatkan bahwa semakin maju teknologi, semakin dibutuhkan juga bimbingan orang tua kepada anak- anaknya. Internet membuat dunia jauh lebih luas dan tanpa batasan. Sehingga orang tua perlu memantau sejauh mana anak- anak diperbolehkan untuk mengakses dan apa saja yang boleh dan tidak boleh disebarkan di internet. Tidak hanya mengenai guidance orang tua, film ini juga menjadi ‘tamparan’ bagi para orang tua untuk semakin sadar, betapa anak- anak sebetulnya butuh untuk menikmati waktunya bersama orang tuanya.


Menonton trailernya saja, kita kembali diingatkan pada film produksi Blumhouse Productions berjudul Unfriended. Film ini menceritakan tentang sekelompok orang yang sedang melakukan group call dan diteror oleh seseorang yang menggunakan akun teman mereka yang sudah mati karena bunuh diri. Diproduseri juga oleh Timur Bekmambetov, Unfriended juga menampilkan visual dengan konsep dunia maya, hanya melalui layar laptop saja. Mungkin, Bekmambetov suka sekali dengan isu- isu yang mengangkat tentang media sosial dan bullying.


Timur Bekmambetov (kiri) sang produser pada wawancara dengan Rama's Screen (sumber : youtube.com/user/wwwramasscreencom)


Setelah Damien Chazelle dengan Whiplash-nya, Chaganty muncul sebagai anyaran namun booming. Sebagai sutradara newbie di Hollywood, Chaganty membuat pencapaian yang luar biasa. Sebelum memproduksi Searching, biasanya ia memproduksi film- film pendek independen. Pasalnya, film debut bagi Chaganty ini mendapat rating 7,9/10 dari IMDb dan 71% dari Metacritic. Harus diakui, kemampuan Chaganty bisa dibilang tidak main- main.


Sang sutradara Aneesh Chaganty (kiri) dan Sev Ohanian (kanan), co- producer dan co- writer film Searching pada interview IONCINEMA (sumber : youtube.com/user/ioncinema)

Di luncurkan di Sundance Film Festival pada 21 Januari 2018 lalu, film ini mendapat respon yang sangat baik dari banyak pihak. Di Sundance sendiri, Searching mendapatkan Alfred Sloan Prize, NEXT Audience Award, dan Sundance Institute / Amazon Studios Narrative Producer. Selain di Amerika Serikat, film ini juga menjadi nominasi pada acara penghargaan Locarno Film Festival di Swiss dan Sydney Film Festival di Australia. Selamat untuk film Searching!

18 views0 comments

Comments


bottom of page