top of page
Apa aja yang kita temukan soal pendidikan seks pada usia dini?

Udah beralih ke teknologi 4.0, masa mau gitu- gitu aja. Jurnalis juga harus ikutin!

Tabunya Pendidikan Seksual dan Sexsual Harrashment

Writer's picture: magerdotcommmagerdotcomm

author : Choirun Nisa

ilustrasi : UNWomen



Menjadi sangat penting bagi orang tua jaman sekarang untuk membekali putra putri mereka pendidikan seksual. Pendidikan yang dimulai dari usia dini dilakukan bukan tanpa alasan. Rasa ingin tahu yang besar pada masa anak-anak hingga remaja salah satu alasannya. Ketika lingkungan tidak mendukung keingin tahuan anak, maka mungkin saja seorang anak mencari jawabannya sendiri melalui berbagai hal lain yang bisa juga negative.


Tidak membicarakan hal-hal seksual dengan anak menjadi budaya yang sedari dulu diterapkan dalam masyarakat. Namun budaya yang salah ini masih susah untuk dibalikkan secara langsung. Memang sudah ada yang memulai, namun hal ini juga belum bias diterima secara luas. Ada yang menganggap bahwa diskusi megenai seks mendorong anak untuk melakukan kegiatan seksual. Padahal, banyak hal yang dapat diajarkan kepada anak mengenai seksualitas.


“Pendidikan seks dianggap tabu karena orang-orang berfikiran salah dan tidak tahu bahwa pendidikan seks bukan hanya mengenai aktivitas seks, namun juga banyak hal lain yang penting untuk diedukasikan pada anak,“ ungkap Anggi Astri, Psikolog Kemuning Kembar.


Banyak resiko ketika pendidikan seks tidak diberikan kepada anak. Pemahaman anak akan bagian tubuhnya yang harus dijaga juga kurang. Dengan begitu, penyimpangan-penyimpangan akan mudah terjadi.


Data KPAI pada tahun 2017 menunjukkan bahwa terdapat ratusan kasus kekerasan seksual pada anak setiap tahunnya. Belum lagi keengganan beberapa korban untuk melapor membuat jumlah yang diperoleh KPAI bertambah. Dianggap sebagai hal yang tabu dan dapat menjadikan itu sebagai aib keluarga menjadi alasan korban enggan melapor.


Hal lain yang perlu diketahui adalah, Pelecehan seksual atau sexual harrashment bukan hanya menyangkut pemerkosaan. Ada banyak jenis sexual harrashment yang sebenarnya sering kali dilakukan dan dianggap sepele tetapi juga memiliki dampak bak fisik maupun psikologis. Pelecehan seksual menurut komnas perempuan merujuk kepada tindakan bernuansa seksual yang dilakukan melaui kontak fisik maupun tidak.


Pelecehan gender, perilaku menggoda, penyuapan seksual, pemaksaan seksual, dan pelanggaran seksual merupakan kategorisasi dari pelecehan seksual. Didalamnya termasuk memegang, menggoda, cat calling, lelucon cabul, dan masih banyak lainnya yang sering terjadi namun sudah dianggap hal biasa. Ketika perilaku-perilaku ini dibiarkan, dari yang sepele kemudian tindakan ini akan dilakukan lebih jauh karena tidak adanya perlawanan.




Gerakan seperti yang dicanangkan United Nation #HearMeToo seharusnya juga menjadi langkah pemerintah untuk mendukung para korban berbicara mengenai apa yang dialaminya. Selain itu, mengedukasi masyarakat bahwa mendengar dan mendukung korban adalah hal yang tepat disbanding dengan mengucilkan korban.

8 views0 comments

Comments


bottom of page