Udah beralih ke teknologi 4.0, masa mau gitu- gitu aja. Jurnalis juga harus ikutin!
Search
Walk Out, Alasan SBY Boomerang Bagi Partai
magerdotcomm
Nov 14, 20182 min read
Updated: Dec 17, 2018
Author : Choirun Nisa'
Kampanye Pemilu 2019 telah dibuka secara resmi dengan dihelatnya Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019. Acara yang berlangsung di Silang Monas, Minggu, 23 September 2018 ini menyisakan sejumlah kejadian unik. Susilo Bambang Yudhoyono, selaku Ketua Umum Partai Demokrat melakukan walk out disaat perhelatan ini digelar.
Dikutip dari Tirto, SBY masih terlihat hingga pukul 07.30 dalam rangkaian parade. Dalam acara ini SBY terlihat semobil dengan anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno. Setelah parade selesai inilah SBY tidak terlihat lagi untuk mengikuti acara selanjutnya. SBY terlihat meninggalkan venue saat pawai melintasi Jalan Merdeka Barat bersama dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dalam video yang beredar, dengan jelas SBY mengatakan bahwa dirinya walk out dari gelaran KPU ini.
Walk out terjadi karena SBY merasa diprovokasi oleh relawan Projo (Pro Jokowi) saat mobil pawainya melintasi massa pendukung capres nomor urut 1 itu. Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief. Kekecewaan lantaran banyaknya atribut partai yang digunakan pendukung kubu lain juga memicu aksi ini.
Rasanya pantas saja SBY bersikap demikian. Aturan yang dikeluarkan KPU sudah jelas harus ditaati. Hanya saja batasan yang dimaksudkan KPU mungkin belum tersosialisasi dengan baik. Atribut partai yang diperbolehkan hanyalah yang telah disediakan penyelenggara. Selain itu, tidak boleh ada atribut lain yang dibawa kedalam venue. Venue yang dimaksudkan adalah area didalam batas pagar yang ada. KPU juga mengatakan bahwa diluar itu tidak bisa dikondisikan.
Terlepas dari mereka yang berada diluar garis pagar, memang sudah sepantasnya partai peserta pemilu mengkondisikan massa yang dibawa menuju venue acara sehingga acara berjalan kondusif. KPU juga mengklaim bahwa pihaknya telah mengupayakan untuk menertibkan berjalannya acara.
Tetapi ketika kembali memutar video yang menyorot SBY selama berada divenue acara, akan terlihat dua orang yang nampak seperti bodyguard. Kedua orang ini mengekor dibelakang SBY dengan berpakaian biru lengkap dengan atribut partai berlambang mercy itu.
Pakaian yang telah disepakati adalah pakaian daerah dan tidak sama sekali mengandung identitas partai tersebut. Hal ini sudah sewajarnya dipatuhi siapa saja yang berada dalam venue acara. Pakaian yang digunakan dua orang didekat SBY bukan atribut yang disediakan oleh KPU.
Nampaknya perumpamaan ‘Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut disebrang lautan tampak’ menggambarkan bagaimana sikap SBY saat itu. Karena bagaimana pun, terasa janggal jika SBY tidak menyadari atribut partai digunakan didekatnya.
"Demokrat tertib, sesuai dengan aturan". Sepenggal pernyataan yang dilontarkan ketua umum Demokrat ini justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Bahkan hingga pernyataan adanya walk out, SBY masih didampingi oleh pria beratribut partai.
Sebelum mengeluarkan pernyataan seperti itu, seharusnya SBY dan jajarannya dapat mentertibkan massa yang dibawanya. Dengan begitu, kalimat yang dilontarkan tidak akan menjadi boomerang baginya. Apalagi jika itu hanya menertibkan dua orang yang berada dekat dari jangkauannya, tidak ada alasan untuk melewatkannya.
Aksi yang dilakukan oleh SBY ini seharusnya juga menjadi cerminan bagaimana partai politik harus bertindak dan memberi pernyataan dihadapan media. Meskipun tidak diteken oleh seluruh peserta pemilu, Kampanye damai sebagaimana yang diinginkan oleh berbagai pihak diharap benar-benar diterapkan dalam pesta demokrasi ini. Pelanggaran atau bukan, keputusan bisa dibuat apa bila diajukan gugatan keranah hukum.
Comentarios