top of page
Apa aja yang kita temukan soal pendidikan seks pada usia dini?

Udah beralih ke teknologi 4.0, masa mau gitu- gitu aja. Jurnalis juga harus ikutin!

Writer's picturemagerdotcomm

Kuah Adun, Cita Rasa Budaya Madura

author : Choirun Nisa


Hari raya idul fitri menjadi momen dimana berbagai jajanan dam makanan khas disuguhkan. Opor ayam sudah menjadi hal yang biasa dan diketahui banyak orang, berbeda dengan masakan berkuah khas Madura satu ini. Kuah Adun, menjadi sajian utama tiap lebaran. Berbahan dasar ayam kampung, makanan ini sekilas rasanya mirip dengan opor ayam.


Seperti kebanyakan masakan Indonesia, Kuah Adun juga kaya akan rempah. Bumbu-bumbu dasar yang digunakan sama persis seperti opor ayam. Bedanya, Kuah Adun menambahkan beberapa rempah lagi kedalamnya sehingga memiliki penampakan yang lebih merah dan sedikit berminyak.


Dengan tambahan bumbu lain, Kuah Adun menjadi memiliki cita rasa yang berbeda dengan Opor Ayam. Jintan, cengkeh, pala, dan mesoyi (kayu manis) menjadi kunci utama perbedaan rasa kedua masakan ini. Cabai merah juga menambah warna pada

Kuah Adhun yang menjadikannya berbeda penampakannya dengan Opor Ayam.


Tidak mudah menciptakan rasa Kuah Adun yang nikmat. Gurih santan, kuatnya rempah terutama ketepatan penggunaan mesoyi menjadi poin utama. Bahkan kuah yang telah menginap selama satu hari dan dipanasi secara berkala akan terasa lebih nikmat.


Cara memakannya pun berbeda. Nasi yang telah berbentuk kepalan biasa disajikan dengan Kuah Adun. Nasi kemudian dapat dinikmati dengan mencelupkannya kedalam kuah. Tetapi cara ini sudah tidak banyak dilakukan. Biasanya, Kuah Adun hanya dinikmati dengan nasi biasa, ketupat, ataupun lontong.


Karena tidak dijual bebas, menjadikan makanan satu ini kurang popular diantara banyak makanan khas Madura lainnya. Tetapi dibalik itu, menyantap Kuah Adun hanya saat Hari Raya Idul Fitri menjadi nilai budaya tersendiri. Bukan hanya berlaku untuk mereka yang tinggal di pulau Madura, budaya serupa juga dilakukan oleh orang Madura yang menetap diluar pulau atau merantau.


Kebiasaan lain yang disertakan ketika memasak Kuah Adun adalah “Ter Ater” yang berarti menghantarkan masakan kepada tetangga dan saling bertukar masakan. Meski memasak makanan yang sama, rasa kekeluargaan akan terasa dengan adanya budaya ini.


Bukan hanya memandang rasa, Kuah Adhun memiliki nilai budaya yang sangat kuat. Budaya yang tidak ingin dilewatkan oleh mereka yang memiliki ikatan dengan makanan ini sekalipun berada jauh dari kampong halaman.

256 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page